the real indonesian 420 Smoker shop

GANJA mengobati DIABETES

GANJA mengobati DIABETES



Poskota News
MARIJUANA  atau ganja telah digunakan selama berabad-abad untuk mengurangi rasa sakit, membuat perasaan nyaman dan meningkatkan nafsu makan.
Sebuah studi baru mendapati bahwa herbal tersebut juga memiliki efek positif pada tingkat gula darah, menunjukkan ganja dapat membantu dalam mengendalikan diabetes.
Sejumlah periset menganalisis data yang dikumpulkan dari kurang lebih 4.600 pasien yang mengisi kuesioner tentang penggunaan obat dan memberikan sampel darah. Hampir separuhnya tidak pernah menggunakan ganja, sekitar 2.000 orang lainnya pernah menggunakannya di masa lampau dan selebihnya adalah pengguna ganja saat ini.
Peserta yang dilaporkan menggunakan ganja pada bulan sebelumnya ternyata tingkat insulinnya terendah dan tingkat kolesterol ‘bermanfaatnya’ tertinggi – keduanya adalah indikator berisiko rendah bagi diabetes dan penyakit jantung.
Studi ini juga mendapati lingkar pinggang pengguna ganja cenderung lebih kecil. Lingkar pinggang yang besar, biasanya diasosiasikan dengan obesitas, yang dikaitkan dengan resiko diabetes.
Meskipun pemerintah Amerika melarang ganja pada tahun 1937, penggunaan sosialnya terus berlanjut, dengan perkiraan 17,4 juta warga Amerika melaporkan penggunaan ganja secara rutin atau sesekali.
Dua negara bagian baru-baru ini mengesahkan ganja untuk rekreasi, dan hampir separuh negara bagian dan District of Columbia telah melegalisir atau atau tidak mempidanakan penggunaan ganja untuk pengobatan medis yaitu bagi pasien yang menderita glaucoma, efek kemoterapi atau HIV / AIDS.
Studi baru ini, yang muncul dalam jurnal kedokteran The American Journal of Medicine, menyoroti perlunya riset lebih banyak mengenai efek jangka pendek dan jangka panjang penggunaan ganja dalam berbagai situasi klinis.


Liputan6
Banyak yang pro dan kontra dengan tumbuhan budidaya penghasil serat yang satu ini. Tumbuhan ini lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya. Menurut penelitiam, orang yang rutin merokok ganja memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes, namun tetap perlu diperhatikan dosis penggunaannya.

Dalam studi yang dipublikasikan di The American Journal of Medicine diketahui, hormon insulin pengguna ganja 16 persen lebih rendah daripada yang tidak pernah merokok ganja sehingga dapat mengontrol gula darah dengan baik. Namun tetap perlu diperhatikan dosis penggunaannya. Sebaiknya tetap dalam pengawasan dokter agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. 

Selain untuk diabetes, mariyuana atau rokok berbahan ganja umumnya digunakan oleh pasien yang menderita kanker, multiple sclerosis dan kondisi menyakitkan lainnya. Penelitian yang dilakukan Pusat PewResearch untuk orang dan pers menunjukan untuk pertama kalinya dalam 40 tahun 52 persen mengatakan ganja medis segera disahkan, dan 72 persen menginginkan tindakan keras terhadap pengguna obat ini.

Di Inggris hal ini telah dilisensi oleh badan pengatur obat dan produk kesehatan, tetapi tetap saja pasien sulit untuk mendapatkannya karena NHS menolak untuk dijadikan resep. Dalam studi tersebut, peneliti menganalisis data yang diperolehNational Health and Nutrition Survey pada 2005 dan 2010.

Mereka mempelajari data dari 4.657 pasien yang menyelesaikan kuesioner tentang penggunaan narkoba. Dari jumlah tersebut, 579 adalah pengguna ganja saat ini dan 1.975 menggunakannya di masa lalu sedangkan 2.103 tidak pernah menghirup atau menggunakan ganja.

Diketahui pengguna ganja memiliki kadar insulin lebih rendah dibanding partisipan yang tidak pernah menggunakan ganja sama sekali.

"Kami sangat membutuhkan banyak penelitian lebih lanjut, dan memikirkan baik jangka pendek dan jangka panjang dari efek ganja jika dipergunakan sebagai obat dari penyakit seperti kanker, diabetes dan kerapuhan di usia lanjut," ujar Joseph ALpert, Profesor Kedokteran di University of Arizona College og Medicine seperti dikutip dari Dailymail. 



Jangan lupa sertakan Nama dan Kota, untuk mengisi data kami. terimakasih

Cek resi